if you didn't know Fanfiction, don't read!
if you know,Happy reading, please enjoy :)
satu lagi! INI ASLI BUATAN DANIA KARTIKA
Aku hanya bisa memandangimu dari
kejauhan. Ya hanya itu yg bisa aku lakukan itu, aku takut untuk memulainya
duluan….. Disini aku hanya berharap mimpi itu menjadi kenyataan.
“yaa! Minji-ah jangan melamun saja,kajja bantu aku mengerjakan ini” aku tersentak dari lamunanku, lalu ku tegur temanku yang satu ini, dia sangat bawel! “aish,selalu saja kau menggangu kesenanganku!”, “mwo?! Kesenangan macam apa itu? Kau senang menjadi secret admire? Memalukan. Lebih baik kau jujur saja dari sekarang nanti kau akan menyesal memendamnya terus” ceramahnya. “memang kenapa kalo aku senang memandanginya? Aku perempuan hyuk. Tak pantas rasanya memulai duluan,biarlah aku memendamnya karena hanya aku yg merasakan” jelasku, Hyukkie hanya menggelengkan kepala. “aku itu lebih baik dari kamu,mempunyai kesenangan yg jelas dari pada kamu hobbinya yadong! Bertobatlah Hyukkie ha ha ha” ledekku puas. Hyukkie hanya mencibir mendengar ledekaku. Annyeong aku Lee Minji aku ber sekolah di Kagnam Senior High School aku sekarang duduk di kelas 2 sma, tadi adalah Lee Hyuk Jae teman ku dari sejak kecil, aku biasanya memanggilnya Hyukkie ha ha itu adalah panggilan kecilnya. Sekarang aku sedang menyukai sunbaeku dia adalah Henry Lau namja keturunan China dan Amerika yang sekarang menetap di Korea, dia murid pindahan dari China, kudengar dia dan keluarganya pindah karena appanya di pindahkan tugas ke Seoul.Memang dia anak baru di sekolah ku namun entah mengapa aku langsung menyukainya,walau pun banyak sunbae ku yang tampan entah mengapa mereka semua tak menarik perhatianku. Dari kejauhan aku melihat Hyuna berlari kearah ku..
“yaa! Minji-ah jangan melamun saja,kajja bantu aku mengerjakan ini” aku tersentak dari lamunanku, lalu ku tegur temanku yang satu ini, dia sangat bawel! “aish,selalu saja kau menggangu kesenanganku!”, “mwo?! Kesenangan macam apa itu? Kau senang menjadi secret admire? Memalukan. Lebih baik kau jujur saja dari sekarang nanti kau akan menyesal memendamnya terus” ceramahnya. “memang kenapa kalo aku senang memandanginya? Aku perempuan hyuk. Tak pantas rasanya memulai duluan,biarlah aku memendamnya karena hanya aku yg merasakan” jelasku, Hyukkie hanya menggelengkan kepala. “aku itu lebih baik dari kamu,mempunyai kesenangan yg jelas dari pada kamu hobbinya yadong! Bertobatlah Hyukkie ha ha ha” ledekku puas. Hyukkie hanya mencibir mendengar ledekaku. Annyeong aku Lee Minji aku ber sekolah di Kagnam Senior High School aku sekarang duduk di kelas 2 sma, tadi adalah Lee Hyuk Jae teman ku dari sejak kecil, aku biasanya memanggilnya Hyukkie ha ha itu adalah panggilan kecilnya. Sekarang aku sedang menyukai sunbaeku dia adalah Henry Lau namja keturunan China dan Amerika yang sekarang menetap di Korea, dia murid pindahan dari China, kudengar dia dan keluarganya pindah karena appanya di pindahkan tugas ke Seoul.Memang dia anak baru di sekolah ku namun entah mengapa aku langsung menyukainya,walau pun banyak sunbae ku yang tampan entah mengapa mereka semua tak menarik perhatianku. Dari kejauhan aku melihat Hyuna berlari kearah ku..
“ Minji-ah aku harus ikut aku” dan
ia menarik tanganku paksa. Aku berusaha melepasnya namun hasilnya nihil
tangannya terlalu kuat-.-‘
“yaa! Hyuna, lepaskan tanganku
sakit!” bentakku
“aissh kau ini, tenanglah dulu aku ingin membawamu sebentar!” ia
pun membentakku tak kalah galak, yaa aku bodoh melawannya =,=
“okeey, kita sudah sampai hehe”
“mwo kenapa kau membawaku ke sini?
Memang ada pertandingan apa?” kataku ingin tau,
“tunggu sebentar disini aku ingin
memanggil Minho oppa,jangan kemana mana. Arraseo?!” Hyuna memperingatiku.
“ne…arraso” jawabku pasrah. Tak
lama kemudian datanglah Hyuna dangan Minho oppa dan…. Omona???? Siapa itu apa aku
tak salah lihat? Itukan…. Henry sunbae. Dengan cepat aku memalingkan mukaku dan
beranjak pergi namun sia sia Hyuna sudah mencegahku duluan tanganya menggegam
tanganku “mau kemana kau, kan sudah ku katakan jangan pergi kemana mana”
jelasnya, aku hanya bisa tersenyum masam.
“gege Henry kenalkan ini Lee Minji
temanku dia adalah salah satu penggemarmu hihi”, aisssh apa apaan Hyuna?!
Kenapa dia tak bilang mau mengenalkan aku dengan Hendry sunbae.
“ah,jinjja? Hahaha ternyata aku
terkenal juga ya” katanya sambil tertawa
“yaa! Jangan sombong dulu aku
lebih terkenal dari pada kamu Henry-ah” Minho oppa tak mau kalah
“oh ya? Kalau begitu mana
penggemarmu? Tak adakan itu membuktikan bahwa aku lebih terkenal dari pada
kau!” . satu jitakkan langsung menjurus kekepala Henry sunbae dari Minho oppa
“aissh, sudah jangan bertengkar
aku kesini bukan untuk melihat kalian bertengkar! Aku kesini untuk menggenalkan
temanku pada gege Henry. Arraseo?!” bentak Hyuna pada kedua namja ini seketika
itu juga mereka diam, haha lucu sekali mereka ^^
“ah~arra…arra, jadi kau? Oh ya
siapa nama mu?”tanya Henry sunbae pada ku. Akh! Aku gugup,ottokeh?
“hmm…Lee Minji imnida” kataku
membungkukkan badanku. Yah mungkin sekarang wajahku sudah seperti udang rebus.
“oh, aku Henry lau. Nice to meet
you” katanya ramah dengan senyum manisnya, ah gege kyeopta . tiba tiba handphone
Minho oppa berdering . “yeobaseo? Ah ne..,tunggu aku dan Henry disana sebentar
lagi kami datang” Minho oppa berbicara dengan orang di seberang sana,
sepertinya penting. Pikirku.
“sudah selesaikan berkenalannya?
Aku dan Henry pergi duluan ya kami sudah di tunggu team basket, kami akan
bertanding melawan SMA Hongi, doakan kami”
“ah…ne Minho oppa,hwaiting.
Kau juga Henry sunbae hwaiting^^”
“kamsahamnida Minji-ah, oya nanti
kau pulang dengan Minji saja Hyuna aku dan Henry akan pulang malam dan jangan
lupa bilang eomma aku tak makan malam dirumah” jelas Minho oppa pada Hyuna, yah
Hyuna adalah adik kandung Minho oppa beruntung sekali dia memiliki oppa
setampan Minho oppa, tapi aku sering sekali melihat mereka bertengkar, entah
apa yang mereka permasalahkan.
“ne…arra,”Hyuna menjawab singkat.
“baiklah hati hati ya kalian” pesan Minho oppa pada kami
“arraso..” jawab Hyuna dan aku
serempak, Henry sunbae pun tertawa melihat aku dan Hyuna seperti anak kembar,
lucu sekali dia ketika sedang tertawa lepas. “kami pergi dulu, annyeong” pamit
Minho oppa dan Henry sunbae, aku tersenyum pada Henry sunbae dan ia pun
membalasnya, aigooo thanks God.
“Hyuna….gomawo sudah mengenalkan
aku pada Henry sunbae, tapi kenapa kau terlalu jujur mengatakan kalau aku
adalah penggemar beratnya?!”
“memangnya kenapa? Yang penting
sekarang kau senangkan? Sudah tak penasaran lagi kan?”dan nyatanya kau memang
mengagumi dia, iyakan?
“ne..ne.. memang seperti itu tapi
kau membuatku malu tau!” kesalku padanya
“hahaha,malu malu tapi mau juga
huh!” gerutu Hyuna, “sudah kau tenang saja aku dan oppa ku akan berusaha
mendekatkanmu dengan gege Henry” tambahnya
“apa maksudmu? Sungguh aku tak
mengerti” kataku bingung
“aissh,jangan pura pura bodoh
Minji-ah, kau pasti ingin lebih dekat denganya kan? Aku dan oppa ku sedang
berusaha mendekatkan kau dengannya, jadi tenang saja kau pasti akan dekat
denganya” Hyuna pun tersenyum puas. Aku hanya bisa menatap bingung kearah
Hyuna, masih belum bisa mencerna kata katanya. “yaa! Kenapa kau masih melamun?
Kajja kita ke kelas sepertinya sudah ada Kim songsaemin, kau tau kan
dia…..hiii” , “ne..arra” jawabkku singkat, kami pun kembali kekelas.
Ring ding dong….
Bel pulang berbunyi aku dan Hyuna
keluar kelas dan beranjak ke halte bus, tapi di tengah jalan Hyuna tiba tiba
bicara padaku “Minji-ah, bagaimana kalau kita melihat oppa ku dan gege Henry
bertanding basket? Aku ingin melihat Junho sunbae bermain basket…” tawarnya
padaku
“yah,aku cape Hyu, aku ingin plang
lagi pula besok kita test lisan Lee songsaemin kan, aku ingin belajar dirumah”
tolakku halus
“ah, kau ini teman macam apa itu,
sudah tenang saja kau kan sudah jenius jadi hanya baca sedikit pasti kau sudah
mengerti.ayoolah temani aku disana kau juga bisa melihat gege Henry bermain
basket. Ya ya ayoolah” rengeknya padaku. Dia memang tau kelemahanku. Aku paling
tidak bisa melihat orang merengek minta tolong padaku.
“ne..baiklah, kau yang
memaksa.kalau nilaiku jelek ini karenamu ya?” tegasku padanya
“ne…arraseo” mengedipkan
salah satu matanya, aku hanya bisa pasrah kalau sahabatku yang satunini sudah
berubah menjadi evil. Setibanya kami di stadion Hyuna langsung menelfon Minho
oppa, “yeobaseo,oppa!” kau ada dimana? Aku dan Minji datang untuk menonton team
basketmu, ah~tenang saja aku sudah bilang pada eomma” jelas Hyuna pada oppanya,
“ah jebbal oppa, aku ingin melihat junho oppa” rengek Hyuna. Aku bisa menebak
pasti Minho oppa tak tega mendengar dongsaeng kesayangannya ini merengek
seperti itu, “ne.. gomawo oppa hehe” hah benar apa dugaan ku! “Minji –ah ppalli
kita ke sana, kata Minho oppa mereka ada di ruang ganti, kita harus segera
kesana!” perintah Hyuna aku hanya menganggukan kepalaku.
*Author POV*
Didalam ruang ganti berkumpullah
para anggota team basket dari SMA Kagnam, mereka sedang siap siap mengahadapi
lawannya SMA Hongi.
“Minho-ah siapa tadi yang
menelfonmu? Pasti dongsaengmu ya?” tanya Junho pada Minho
“ye, memang dia yang kadang selalu
menggangu pekerjaanku namun aku tak akan bisa marah padanya”
“memang tadi dia berbuat apalagi?
Tanya Henry yang tiba tiba duduk di samping Minho dan menyodorkan sebotol air
mineral.
“dia bilang dia sedang ada di sini
dia iangin menontonmu Junho-ssi” ungkap Minho dan meneguk air yang diberikan
Henry padanya.
“mwo? Jinjjayo? Kau tak
bercandakan?” tanya Junho tak percaya
“yah, Junho kau ini aku kan sudah
bilang dongsaengku itu menyukaimu” jelas Minho yang sekarang beranjak dari
tempat duduknya.
“ayo cepat pertandingan kedua
sudah di mulai” teriak sang manager pada para anggota
“ne…” jawab mereka serempak. Tiba
tiba datang Hyuna dan Minji.
“ah, kau tunggu di sini saja
Hyuna-ah pertandingan sudah ingin di mulai kalau kau ingin melihat duduk lah
disana” menujuk ke arah bangku penonton khusus
“ne.. baiklah oppa” jawab Hyuna,
Minji hanya mengikutinya
Pertandingan dimenangakan oleh SMA
Kagnam dengan score nilai 82-80.
“oppa!” panggil Hyuna
“ah,kau kukira kau sudah pulang
duluan” orang yang Hyuna panggil menjawab
“yaa,bagaimana aku bisa pulang?
Aku tak punya uang ,lagi untuk membeli tiket bus” Hyuna menjawab dengan nada
memelas
“itu salahmu, kenapa kau kesini
hanya untuk menonton dia” Minho menunjuk ke arah Junho,sontak orang yang di
tunjuk menoleh ke arah Minho dan Hyuna.
“wae?” tanya Junho
“anniyo, hanya adikku…..hmmptt
humppt” sebelum Minho berbicara banyak Hyuna sudah membekam mulut Minho.
“ah, anni oppa aku hanya ingin
memberikan selamat pada kalian” elak Hyuna dan melepaskan bekaman nya dari
mulut Minho. Junho menghampiri Hyuna dan berkata “gomawo Hyuna kau sudah
menonton kami” Junho tersenyum dan itu membuat matanya menyipit hampir membuat
Hyuna pingsan. Hyuna tak sanggup menatap Junho ia hanya bisa menunduk merasakan
pipinya yag sudah seperti kepiting rebus, Minji yang melihatnya hanya bisa cekikikan.
“hemm oppa, aku ingin ke toilet
sebentar. Tunggu aku kalau kau ingin pulang, Minji-ah ppalli!” Hyuna dan Minji
pun bergegas pergi ke toilet.
“huaaaa!! Minji-ah kau tau apa
yang aku rasakan? “
“arraseo.. seperti aku tadi bukan
ketika bertemu Henry sunbae?” tebak Minji
“ah! You right.. senangnya” Hyuna
berputar putar mengelilingi Minji
“yaa.. sudah Hyuna cukup nanti
saja lagi kau bersenang senag di kamarmu, tak enak disini tempat umum” Minji
memberi tahu namun sepertinya Hyuna masih terbayang bayang apa yang sedang di
alaminya tadi. Tiba tiba handphone Hyuna berdering dan itu berhasil membuat
Hyuna terbangun dari khayalannya
“yeobaseo” jawab Hyuna
“aiss tunggu aku jangan pulang
dulu,ne aku segera kesana” Hyuna menarik Minji dan keluar dari toilet, “kajja
Minji Minho oppa menunggu kita” Minji pun mengikuti Hyuna dari
belakang
~~
“yaa! Dari mana saja kau?” tanya
Minho pada dongsaengnya itu
“aku dari toilet oppa” jawab Hyuna
dengan wajah polosnya
“oh, baiklah… ayo kita pulang
eomma sudah menelfonku tadi” menarik tangan Hyuna
“tunggu, bagaimana dengan Minji?
Tak mungkin kan dia pulang sendirian?” Hyuna melirik kearah Minji sedangkan
Minji hanya tenang tenang saja
“aisssh, aku lupa. Kalau begitu
Minji kau diantar Henry saja ya? Henry-ah kau maukan mengantar Minji?” Tawar
Minho pada Henry, sedangkan orang yang ditanyakan hanya mengganguk saja.
“ah, tak perlu aku bisa pulang
sendiri” tolak Minji lembut
“ah, bukan kah kau tak punya uang
lagi untuk membeli tiket bus Minji-ah? “ jelas Hyuna
“anni, aku masih punya” jawab
Minji
“yaa! Sudahlah kalian, Minji-ah
biar aku yang mengantarmu tak perlu sungkan” Henry sekarang angkat bicara
“hmmm” belum selesai Minji
menjawab Hyuna sudah terlebih dahulu menjawab,” dengar itu Minji? Yak perlu
sungkan, gege Henry sudah baik padamu jangan di abaikan” . Minji tak bisa
menolak lagi, akhirnya iya mengiyakan tawaran Minho.
“baiklah, kami pulang duluan ya,
annyeong” pamit Minho. “ne… kami duluan, gege jaga Minji ya” sambung Hyuna.
Henry hanya terseyum.
*POV END*
*Minji POV*
Hyaaaaa aku tak menyangka, aku
akan diantar pulang oleh Henry sunbae? Omona apa kau sedang bermimpi sekarang?
Mana mungkin se orang Henry yang baru 5 jam yang lalu berkenalan dengan ku
sekarang ingin mengantarku? Aku masih tak percaya.
“Minji-ssi , apa kau mau menungguku
sekitar 5menit lagi? Aku ingin membereskan barangku dahulu?” , “ ne.. sunbae
aku akan menunggumu” jawabku. Ia pun tersenyum padaku, ah aku tak kuat menahan
pesona senyumannya itu.
*5menit kemudian*
Setelah aku menunggunya selama 5
menit, akhirnya dia selesai membereskan barang barangnya. “Minji-ssi maaf
membuatmu menunggu lama” ucap Henry sunbae padaku. “ah, gwencana sunbae, ini
tak lama” aku terpaksa tersenyum untu menutupi rasa gugupku. “kajja sebentar
lagi hari sudah gelap” iya mengajakku. Tetapi ….” oya tunggu jangan panggil aku
sunbae itu terlalu formal, panggil saja aku gege atau oppa, agar terdengar
santai” ucapnya. Aku hanya bisa menganggukkan kepalaku.
Di perjalanan kami hanya diam tak
ada yang memulai berbicara duluan. Sampai dirumahku aku turun dari motor gege
Henry dan tak lupa mengucapkan terima kasih padanya. “kamsahamnida gege” dan
membungkukkan badan, “U’r welcome” tersenyum (lagi). Lalu aku masuk ke rumahku
tetapi gege Henry tiba tiba mencegahku “tunggu” cagahnya “ah..ne? waeyo?”
tanyaku, “ anniyo aku hanya ingin menawarkan mu, apa kau besok mau ku jemput?
Kita akan berangkat sekolah bersama” tawarnya padaku, aku sangat kaget
mendengar tawarannya. Sungguh aku tak percaya apa yang ia katakan bayangkan
saja aku baru mengenalnya namun ini seperti mimpi, sulitku percaya! Tak sadar
aku hanya melamun dan ia menyadarkanku dari lamunanku,” ya? Minji-ah? Gwecana?”
tanyanya, aku hanya bisa mengangguk. “ jadi bagaimana kau mau kan?” tanyanya
lagi, kali ini aku langsung mengiyakan tawaranya “ne.. aku mau” kataku, ia
melayangkan senyum yang selalu membuatku tak bisa bergerak. “oke baiklah aku
akan menjemputmu besok, good night Minji, see you tomorrow” ia langsung pergi
dari hadapanku.
“aku pulang” seruku memberitahu
penghuni rumah dan langsung berlari ke kamarku, “selamat datang sayang, cepat
mandi ya ibu sudah menyiapkan makanan untuk kita makan malam bersama” eomma ku
memberitahuku. Sejam kemudian aku saudah siap untuk makan malam bersama
keluargaku,aku memang hanya putri tunggal namun aku tak suka diperlakukan
secara berbeda. Appa eomma dan aku makan bersama di meja makan, namun di tengah
tengah makan malam eommaku bertanya sesuatu “Minji-ah, tadi sepertinya kau
pulang tak sendirian? Sepertinya ada yang mengantarmu, siapa dia nak?” Tanya eomma
seperti mengintrogasiku. Karena gugup aku menjawab dengan terbata bata “a…aku
bersama su…sunbaeku eomma” seulas senyum terpaksa aku ciptakan,”ohya? Baik
sekali sunbaemu itu? lalunkenapa kau tak pulang bersama Hyuna?” eomma mulai
cerewet aku hanya bisa memutar mataku, kulihat appa hanya tersenyum seperti
isyarat ‘ladeni saja ibumu’, aku menghela nafas ,
“tadi Hyuna pulang bersama oppanya katanya ada acara medadak” jawabku ingkat
eomma hanya mengangguk mengerti, aku bernafas lega sekarang. Makan malam selesai
aku kembali lagi kekamarku, aku ingin menyesaikan tugas yang kemarin belum ku
selesaikan,. Tak lama kemudian handphoneku berbunyi menandakan ada pesan masuk,
kuraih handphoneku dn mulai membaca isi pesan itu “aku tak mengenal siapa
pengirimnya” gumamku . aneh pikirku, aku membalas pesannya lalu kembali
mengerjakan tugasku, tak lama kemudian handphoneku
berbunyi kembali dan setelah aku membacanya betapa terkejutnya aku ternyata yag
mengirimkan pesan itu adalah gege Henry! OMO, tapi dari mana dia tau nomerku?
Aku memutar otakku, tapi hasilnya nihil aku takbisa menebak siapa yang
memberikan nomerku, mungkin ini faktor karena aku terlalu bahagia bisa
berkomunikasi dengan dia
Esok agi aku berangkat sekolah
bersama gege Henry kali ini kami tak banyak diam dia selalu bertanya di
sempanjang jalan kami kesekolah. Sampai di sekolah aku bergegas segera ke
kelasku, di kelas Hyuna sudah datang dan ia sedang bercanda gurau bersama
Hyukkie, “ah kau Minji-ah, tumben sekali kau datang pagi” tegur Hyukkie,”mwo?
Memang kenapa kalau aku datang pagi? Kau tak suka?” tanyaku sedikit membentak
,” aishh apa apaan kalian pagi pagi sudah bertengkar, tak berguna” Hyuna
melerai aku dan Hyukkie, kami pun sama sam diam lalu Hyuna tertawa terbahak
bahak. “yaaa! Kanapa kau tertawa? Tak ada yang lucu” hardik Hyukkie,
“anni, kalian lucu seperti anjing dan kucing selalu saja bertengkar tapi kadang
seperti adik dan kaka sangat dekat kalian aneh” ucap Hyuna dan itu membuat
Hyukki da Minji tertunduk malu.
“oya Minji-ah sepertinyatadi kau
tidak berangkat bersama ayahmu ya? Benar tidak?” tebak Hyuna
“ah… an… iya aku tidak bersamanya”
ucapku agak gugup
“lalu bersama siapa kau
berangkat?” tanya Hyuna lagi, aissh Hyuna aku paling jengkel kalau penyakit
ingin tahunya sedang tinggi. “tadi aku bersama……” , aku membuat penasaran
Hyuna, “bersama siapa?” Hyuna semakin mendekat, “bersama gege…..” ucapku
sebelum ia berteriak aku langsung membawanya pergi kekantin, “jangan shock
disini” ingatku pada Hyuna. Dan apa yang ku perkirakan benar di kantin Hyuna
langsung menyerbu dengan berbagai pertanyaan, tentang ini dan itu aku hanya bisa sabar
menjawab pertanyaannya,
“aha, akhirnya aku dan oppa
berhasil, pantas saja semalam, ia meminta nomermu ternyata…” Hyuna mengedipkan
matanya
“yaaa! Jadi aku yang memberikan
nomer handphoneku? Aisssh dasar sahabat pabo!” hardikku padanya, jadi ternyata
dia yang membuat jantung ku semalam ingin copot? Aiss dasar awas saja kau!
“yaa, tapi kau senangkan? Iyakan?
Ayo jangan munafik Minji-ah”
“ya, memang tapi kanapa kau tak
meminta izin padaku terlebih dahulu?”
“untuk apa? Nanti kau malah
menggagalkan rencanaku lagi ha ha” jelas Hyuna. “oh ya nanti malam ada pesta
ulang tahun Junho oppa, kau ikut ya menemaniku Minho oppa bersama gege Henry
sedangkan aku tak ada yang menemani” ajak Hyuna, aku langsung mengiyakannya,
entah mengapa seperti itu biasanya aku menolaknya namun di akhirnya aku
menerimanya =,=
“jinjja? Ah Minji gomawo aku
memang sahabat ku hari ini” ucap Hyuna dan memelukku, tapi tunggu apa maksudnya
aku sahabatnya hari ini?
“ya, jadi aku hanya sahabatmu hari
ini? Lalu kemarin-kemarin kita ini apa?” tanyaku
“aha, anniyo maksudku setiap saat
diaman aku senang dan susah” alibinya, aku hanya mengembungkan pipiku dan Hyuna
mencubitnya lalu kami tertawa bersama
*author POV*
Malam harinya Minji sudah siap
dengan dress coklat dan flat shoes juga untuk memaniskan penampilannya malam
ini, appa da eomma yang melihatnya langsung berdecak kagum melihat penampilan
putri unggalnya saat ini, Minji segera berpamitan kepada kedua
orang tuanya
“umma, appa aku berangkat dulu ya”
“ne… hati hati nak” pesan eomma
pada Minji. Di luar rumah minji Hyuna juga sudah siap dengan dress merah maron
dan heels yang membuatnya sangat berbeda. Mereka
berangkat memakai taxi menuju rumah Junho. Sesampainya disana Hyuna dan Minji
langsung disambut oleh Minho dan Henry
“kenapa kalian terlambat?” tanya
minho pada keduanya
“mian oppa tadi aku harus mencari
sepatuku yang sebelah ini he he” ucap Hyuna polos Henry yang mendengarnya
langsung terkekeh begitu juga Minji. Tanpa Minji sadari Henry memperhatikan Minji
sejak ia turun dari taxi
“ppalli kita sudah di tunggu Junho
didalam apa lagi dia sangat di tunggu” Minho menunjuk Hyuna seketika pipi
Hyuna memerah. Pesta itu berlangsung sangat meriah banyak anak anak yang
datang, dan sekarang adalah acara yang paling di tunggu yaitu dansa bersama
pasangan Hyuna dan Minji sangat ingin berdansa namun mereka tidak memiliki pasangan
untuk berdansa. Tiba tiba Junho menghampiri mereka berdua dan menawarkan
Hyuna untuk berdansa bersama, dengan terpaksa Hyuna meninggalkan Minji
sendirian, tapi sebelum Minji mati kebosanan Henry dengan
tiba tiba datang dan mengajak Minji berbicara,
“hey,kenapa kau sendirian? Tanya
henry
“anniyo aku sedang menunggu
Hyuna berdansa” jawab Minji tanpa memalingkan wajahnya
dari kerumunan orang yang sedang berdansa
“kenapa kau tak ikut berdansa
bersama?” tanya henry lagi namun pertanyaan ini berhasil membuat Minji menatap
Henry.
“ya, gege apa kamu tak melihatnya?
Mereka semua mempunyai pasangan dansa sedangkan aku tidak”
jelasa Minji, henry hanya terkekeh dan langsung menarik tangan Minji dan
membawanya ke lantai dansa. “sekarang aku punya pasangan dansa kan?” Henry
mengerlingkan matanya, ia menarik pinggang Minji dan itu membuat pipi Minji
memanas, Minji pun menunduk agar Henry tak melihat wajahnya yang seperti udang
rebus. Di tengah tengah dansa mereka Henry membisikkan sesuatu di telinga
Minji, “kau sangat cantik malam ini” betapa kagetnya Minji mendengar Henry
berbicara seperti itu, ia pun diam tak bergerak seperti patung. Henry pun
menarik tangan Minji dan berkata “ ikut aku sekarang” tanpa menjawab apa pa
Minji pun mengikuti Henry.
Sampai ditempat itu Henry
melepaskan tangan Minji dan berjalan menuju balkon mengambil seuatu yang Minji
tak tahu. Minji mentap semua ingin dengan tatapan ‘apa maksud semua ini’
. Henry menatap Minji dan terseyum lalu menggenggam tangan Minji dan
berkata “ Minji-ssi I Love You, maaf aku mengatakannya lebih cepat” Minji
sedikit bingun dan kaget apa yang di katakan Henry tadi, ia melapaskan
genggaman Henry dan berkata “ maksud gege?” , tanpa basi basi Henry berlutut di
bawah dan berkata “I Love You Minji, would you be my girlfriend?” kali
ini Minji diam tertegung mendengar kata kata Henry, ia pun tertunduk dan
merasakan pipinya yang basah karena air matanya yang turun dengan tiba tiba.
Hnery yang melihat Minji sperti itu langsung memeluk Minji dan mengelus rambut
Minji “mianhae” ucap Henry dan mengeratkan pelukannya. Beberapa saat kemudian
Minji yang sudah puas menangis di dalam pelukan Henry berkata “ minhae aku
menangis, aku hanya menangis karena senang” , Henry yang mendengarnya tersenyum
lalu bertanya “jadi apa jawabanmu?”, Minji sedikit melonggarkan pelukannya dan
berkata “yes, i do gege” ucapnya. Henry pun memeluknya lagi dan kali ini
ia mencium kening Minji yang sudah resmi menjadi kekasihnya itu.
Esoknya Minji dan Hyuna sama sama
senang dan mereka masing masing menceritakan apa yang mereka lakukan di pesta,
dan ternyata Hyuna pun sudah resmi menjadi kekasih Junho. Minji sangat
berterima kasih pada Hyuna dan Minho oppa
karena mereka sekarang Minji bisa bersama Henry dan Minji juga
berterimakasih kepada Henry karena sudah mewujudkan mimpinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar